Ketika itu siang hari di sekitar trotoar suatu jalan raya terjadi pembersihan PKL...
Berpuluh-puluh orang menyaksikan....
Kini giliran pembongkaran suatu warung makan....
Tak ada perlawanan atau pun jeritan, semua hening menyaksikan....
Si ibu pemilik warung dengan wajah pucat, geram dan lelah, berdiri tak berdaya memandang mata pencaharian satu-satunya yang hilang. Dalam hati ia mengadu, Ya Allah, jika warung hamba digusur lalu hamba bisa makan dari mana?.
Di atas atap, menurunkan beberapa seng penutup atap sementara rekannya membongkar dinding warung yang terbuat dari papan kayu. Dengan wajah bepeluh anggota Satpol PP berbicara dalam hatinya, Ya Allah, maafkan hamba-Mu, hamba hanya menjalankan perintah.