Selasa, Desember 16, 2008

nulis lagi

Uhhh, dah berapa bulan baru nulis lagi neh?
kayaknya dari bulan agustus deh, sekarang dah desember, lama bangeeeet...
sempet juga lupa password, he...he
lumayan lama yah, semenjak masuk kuliah, uhh sibuk banget, apalagi harus pulang pergi(kapan balik lagi?), sekali jalan harus menempuh perjalanan sekitar 22 kilometer! jadi setiap hari harus menempuh perjalanan sekitar 44 kilometer! mending klo pake angkutan umum, bisa istirahat selama perjalanan, ini mah naek motor, nggak kebayang deh pegelnya. Tapi itulah yang namanya pengorbanan.
kapan ya bisa nulis lagi?

Kamis, Agustus 07, 2008

Wati & Wita

Wati dan Wita adalah dua cewek kembar, keduanya teman satu kelas Tono dan keduanya juga naksir Panjul yang agak "beda". Kalo dibilang kembar, pasti banyak samanya. Tapi Wati sama Wita malah banyak bedanya. Emang sih, kalo fisik mirip tapi wataknya yang beda. Wati itu tomboy, sedangkan Wita girlie. Wati mandiri, Wita manja. Wati rocker, wita poper. Cuman satu yang sama, dua-duanya egois.

Maut

"Jadi, bapak-bapak. Maut itu bisa datang kapan saja. Mumpung belum terlambat perbanyaklah amal ibadah" begitulah Kyai Ujang mengakhiri pengajian malam jum'at ini.

Panjul : Dod, lu denger tuh kata pak kyai. Maut itu bisa datang kapan aja. Jadi, nanti pagi-pagi lu pergi ke pasar beli kain kafan sama pesen batu nisan, trus pulangnya lu gali kuburan lu sendiri, mungkin aja lu mati besok.

Jumat, Juli 25, 2008

Cita-cita

"Anak-anak, sekarang coba sebutkan cita-cita kalian satu per satu," ucap Pak Bokir.
Panjul : Yaaah, Pak. Kok, kayak anak SD. Pake sebutin cita-cita segala.
Pak Bokir : Bukan begitu, panjul. Bapak menyuruh kalian menyebutkan cita-cita kalian, agar bapak tahu apa tujuan belajar kalian selama ini.

Dillema

"Zaman sekarang ada remaja yang belum punya pacar? Kemana aja, lu!?."
Kira-kira begitulah ucapan Dodi pada Tono.
Dodi : Bener, lu belum punya?
Tono : Sueerrr!
Dodi : Ya, amplop!. Kasihan banget, lu.

Nasib Air Mineral

Suatu hari, dua orang bersahabat Tono dan Panjul berencana akan menonton pertandingan sepakbola di stadion.
Tono : Jul, loe udah beli air mineral, belum?
Panjul : Buat apaan? kita beli di sana aja.
Tono : Kalo beli di sana kemahalan.
Panjul : Lho, biasa kan. Lagian, paling cuman beli dua botol.
Tono : Bukan botol, ini mah yang gelas. Kita beli sekardus.
Panjul : Sekardus? Banyak amat? Emang di sana kita mau jualan?
Tono : Bukan ini buat wasit.
Panjul : Wah, lu. Ini namanya penyuapan.
Tono : Enak aja!, loe. Ini bukan penyuapan, lagipula mana ada wasit yang suka disuap sama sekardus air mineral.
Panjul : Trus, buat apaan?
Tono : Buat nimpukin wasitnya, kalo tim kesayangan gue kalah.
Panjul : !?@?!

Jumat, Juli 18, 2008

Suara Hati

Ketika itu siang hari di sekitar trotoar suatu jalan raya terjadi pembersihan PKL...
Berpuluh-puluh orang menyaksikan....
Kini giliran pembongkaran suatu warung makan....
Tak ada perlawanan atau pun jeritan, semua hening menyaksikan....

Si ibu pemilik warung dengan wajah pucat, geram dan lelah, berdiri tak berdaya memandang mata pencaharian satu-satunya yang hilang. Dalam hati ia mengadu, Ya Allah, jika warung hamba digusur lalu hamba bisa makan dari mana?.

Di atas atap, menurunkan beberapa seng penutup atap sementara rekannya membongkar dinding warung yang terbuat dari papan kayu. Dengan wajah bepeluh anggota Satpol PP berbicara dalam hatinya, Ya Allah, maafkan hamba-Mu, hamba hanya menjalankan perintah.

Senin, Juli 14, 2008

Bisa Juga

ahh, akhirnya bisa juga saya menulis di dunia maya ini. Setelah beberapa hari niat saya tak kesampaian, akhirnya bisa juga!!
Maaf, namanya juga baru memulai jadi belum bisa langsung menulis. Hehe