Kamis, Agustus 07, 2008

Maut

"Jadi, bapak-bapak. Maut itu bisa datang kapan saja. Mumpung belum terlambat perbanyaklah amal ibadah" begitulah Kyai Ujang mengakhiri pengajian malam jum'at ini.

Panjul : Dod, lu denger tuh kata pak kyai. Maut itu bisa datang kapan aja. Jadi, nanti pagi-pagi lu pergi ke pasar beli kain kafan sama pesen batu nisan, trus pulangnya lu gali kuburan lu sendiri, mungkin aja lu mati besok.

Dodi : Brengsek! lu. Lu doain gue biar cepet mati, ya!
Panjul : Bukan gitu. Itung-itung persiapan lah. Kan kita gak tahu kapan kita mati.
Dodi : Tapi persiapannya bukan gitu.
Panjul : oooooooo (bulet)

Jama'ah musala Al-Hikmah mulai beranjak dari tempatnya masing-masing. Sementara Panjul dan Dodi masih berdiskusi, pak kyai mendekati mereka berdua.

Pak Kyai : Ehm.. dodi, panjul. Kayaknya kalian masih penasaran sama yang tadi.
Panjul : yang tadi? Emangnya yang tadi apaan, pak kyai?

Pak kyai sedikit mengerutkan dahi atas jawaban Panjul.
"Wadaaaaooow!! Eh, dodi. kenapa lu ngejitak gue!", Panjul memegangi kepalanya yang kesakitan.

Dodi : Maaf, pak kyai. Si panjul emang suka amnesia sesaat.
Pak Kyai : O.....gitu toh.

Dodi : Ng... saya penasaran, pak. Apa manusia bisa tahu kapan dia meninggal?
Pak Kyai : Tidak. Manusia tidak akan pernah tahu kapan dia meninggal.

Panjul : Tapi, ada loh, pak kyai. Manusia yang tahu kapan dia meninggal.
Dodi : Lu jangan ngarang, panjul.

Panjul : Bener, kok. Itu, hukuman mati. Gimana?
Dodi : Bener juga sih. Gimana dong, pak kyai?

Pak Kyai : Ya, ini adalah rahasia Allah SWT. Semuanya bergantung pada perbuatan kita. Mati bisa dengan cara apa saja. Bisa dengan penyakit, kecelakaan, hukuman atau bunuh diri bahkan dibunuh. Manusia bisa memilih dengan cara apa dia mati. Tapi, manusia tidak bisa memilih mau mati atau tidak.
Panjul : ooooooooooo (bulet).

Dodi : Tapi, kalo dihukum mati kasihan juga. Udah tahu kapan meninggal. Ih, Seraaaaam.
Panjul : Kalo kata gue, mah. Justru enak. Kan bisa persiapan dulu.
Dodi : Mau mati kok enak.

Pak Kyai : Mau enak atau tidak, yang pasti ujung-ujungnya semua akan mati. Gak ada manusia yang hidup terus.
Panjul : Dengerin tuh, dod.

Pak Kyai : Maka dari itu. Kita harus persiapan dari sekarang. Rajin-rajin ibadah.

Panjul : Tuh, dod. Persiapan lu. Besok gue anter lu ke pasar. Buat beli kaen kafan sama batu nisan. Nanti juga gue bantu deh, bikin liang lahatnya.... Wadaaaaaoooooowww!!

Dodi : Rasain tuh!.

Tidak ada komentar: